Aplikasi kitosan dan suhu dingin untuk memperpanjang masa simpan buah jambu biji (psidium guajava l.)

Jambu biji (Psidium guajava L.) mempunyai masa simpan yang singkat yang disebabkan oleh respirasi buah yang tinggi, sehingga menyebabkan buah mudah mengalami kerusakan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penanganan pascapanen buah yang tepat untuk memperpanjang masa simpan buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kitosan dan suhu penyimpanan terhadap karakter fisiologis dan biokimia, serta mengetahui perlakuan yang paling optimal dalam memperpanjang masa simpan buah. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari dua faktor yaitu konsentrasi kitosan (0%, 1%, 2%, dan 3% v/w) dan suhu penyimpanan (suhu kamar (28 °C) dan suhu dingin (16 °C)) dengan tiga ulangan. Parameter yang diamati yaitu susut bobot, kadar air, total gula reduksi, vitamin C, laju respirasi, dan pigmen buah. Data dianalisis menggunakan Anava kemudian dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi kitosan dan suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap susut bobot, kadar air, total gula reduksi, dan kadar vitamin C. Parameter pigmen buah (kadar klorofil a, klorofil b, klorofil total, dan karotenoid) serta laju respirasi menunjukkan hasil tidak berpengaruh nyata. Konsentrasi kitosan 3 % pada suhu dingin (16 °C) dapat menurunkan susut bobot, mempertahanakan kadar vitamin C dan total gula reduksi buah jambu biji. Konsentrasi kitosan 2% dan 3 % pada suhu dingin (16 °C) mampu mempertahanakan kadar air buah jambu biji selama 4 minggu penyimpanan. Perlakuan yang paling optimal dalam memperpanjang masa simpan buah jambu biji yaitu konsentrasi kitosan 3 % pada suhu dingin (16 °C). Kata kunci : Psidium guajava L., kitosan, suhu, masa simpan bua