Energi

Karya dengan judul Energi merupakan refleksi dari ajaran filsafah hidup agama Hindu yakni: pertama, konsep pantheistic (kesatuan) yaitu manusia dan jagad raya merupakan percikan Zat Ilahi. Dalam kebathinan Jawa dikenal dengan istilah Manunggaling Kawula Gusti. Kedua, konsep tentang manusia yang terdiri dari segi lahiriah dan bathiniah. Ketiga, konsep mengenai perkembangan dan kemajuan, sebenarnya merupakan usaha untuk memulihkan kembali kesatuan yang harmonis dan selaras. Keempat, konsep distansi, manusia mengambil jarak dengan dunia sekitar baik aspek material maupun spiritual dan konsep konsentrasi, ditempuh dengan tapa brata (mengekang hawa nafsu) dan representasi, upaya mencapai keselarasan, memayu hayuning bawana. Pencarian lingga / kebenaran melewati lorong-lorongkehidupan yang sudah tentu sangat pluralistic. Secara visual karya ini seakan terbagi dua yakni bagian atas dan bawah. Bagian atas perspektif didorong kebelakang, lalu citra lingga (seperti stupa) seakan maju kedepan dengan aksen putih disampingnya yang memberi penegasan. Perspektif warna dicapai dengan membuat komposisi warna merah saling berinteraksi dan saling mendukung untuk menghasilkan jauh-dekat / muka-belakang