Karya Seni pertunjukan “sasih keenam” mengangkat fenomena mistis yang menjadi kepercayaan masyarakat Bali secara umum. Setiap bulan Desember atau pada bulan kedua belas (sasih kenem) dianggap sebagai datangnya petaka alam yakni, gering, gerubug (wabah penyakit) yang membuat masyarakat Bali cemas dan ketakutan karena disebabkan oleh sesuatu yang gaib atau mistis. Agar terhindar dari bahaya ini, dikalangan desa-desa tertentu di Bali melakukan ritual doa dengan sarana sesajen (banten), nyolahan Sanghyang (menarikan tari sanghyang) mohon kekuatana dan berkah Tuhan yang turun melalui tari sanghyang. Disamping itu masyarakat juga menabuh alat-alat yang bunyi keras dan gaduh. Suasana mistis ini yang digarap menjadi sajian karya seni pertunjukan ...