PERANCANGAN MODEL PEMANTAUAN PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN DENGAN KONFIGURASI INDIKATOR PENDUKUNG

Kebijakan nasional khususnya dalam sektor industri kecil-menengah, masih belum banyak diimbangi dengan metoda dan sistem pendukung pemantauan sebagai bagian dari strategi pengembangan sektor industri. Kesenjangan metoda sebagai tool maupun model untuk memantau secara spesifik kondisi nyata perkembangan sektor- industri kecil menengah menjadi penyebab kesalahan dalam menetapkan dukungan kebijakan dan bantuan pada berbagai sentra industri di berbagai daerah, sehingga mengakibatkan pemborosan berbagai sumber daya, salah sasaran, dan menghambat pembinaan Serta pengembangan sektor industri kecil-menengah dan desa kerajinan. Masih diperlukun adanya suatu metoda pemantauan secara sederhana, praktis•, mudah dipahami dan dijalankan oleh berbagai pihak yang berkepentingun. Landasan perancangun datum penelitian ini mengunakun konfigurasi 9 indikator- pendukung pengembangan industri kecil, terdiri dari factor-faktor: 1) Bahan baku; 2) Pemasaran; 3) Organisasi dan Manajemen; 4)Permodalan; 5)Teknologi produksi; 6)Lingkungan Hidup; 7)Koperasi; 8) Produksi; 9) Dukungan kebijakan Pemerintah Duerah (good will). Kesembilan indikator tersebut merupakan faktor- faktor yang langsung terhadap perkembangan sentra industri. Kontribusi penelitian, antara lain : Sebagai pedoman untuk menetapkan dukungan yang diperlukan oleh tiap jenis sentra industri sesuai kebutuhan clan kondisi setempat; Mendukung kebijakan secara terarah dalam rangka usaha pembinaan dan pengembangan sektor industri kecil-menengah dan kerajinan, Dapat menjadi peta pemantau kondisi dan kekuatan potensi wilayah pertumbuhan dan pengembangan sentra industri kecil-menengah dan desa kerajinan yang dapat dimodifikasi dan di up date secara periodik. Metoda perancangan, meliputi langkah-langkah: Idenfifikasi indikator, penetapan nilai relatif indikator, pembangunan model, dan uji kelayakan model (untuk implementasi pengukuran dan pemantauan kondisi perkembangan sentra industri kecil-menengah maupun desa kerajinan serta mengetahui tingkat kontribusinya)