Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Badan Usaha Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 - 2010

Pasar modal merupakan salah satu penghubung antara badan usaha yang memerlukan dana guna mendukung aktivitas operasionalnya dengan masyarakat yang memiliki kelebihan dana, tentunya diharapkan ada hubungan yang saling ketergantungan dan kepercayaan antara pihak yang memiliki dana (investor) dengan badan usaha yang membutuhkan dana untuk kepentingan usahanya. Dalam melakukan transaksi perdagangan di pasar modal, tentunya investor memerlukan informasi-informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan investasinya, salah satunya adalah informasi akuntansi. Informasi yang penting bagi pelaku pasar modal khususnya investor karena menggambarkan kondisi keuangan badan usaha (emiten). Oleh karena itu, Bapepam selaku pengatur dan pengawas pasar modal mewajibkan emiten untuk mempublikasikan informasi ini melalui publikasi laporan keuangan. Dimana menurut ketentuan Bapepam, setiap emiten wajib menyampaikan laporan keuangan auditan tepat waktu (paling lama 3 bulan atau 90 hari setelah tanggal tutup buku). Hasil audit atas badan usaha manufaktur mempunyai konsekuensi dan tanggungjawab yang besar. Adanya tanggungjawab besar ini memacu auditor untuk bekerja lebih profesional. Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan penyampaian laporan auditnya. Ketepatan waktu badan usaha dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada publik dan Bapepam juga tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Lama waktu penyelesaian publik dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi laporan keuangan dipublikasikan sehingga berdampak pada reaksi pasar terhadap keterlambatan tersebut dan mempengaruhi dalam tingkat ketidakpastian pengambilan putusan yang didasarkan pada informasi yang dipublikasikan tersebut. Selain faktor dari proses audit yang memang membutuhkan waktu, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi lamanya waktu audit (audit delay) yang menjadi dasar dalam penelitian ini, yaitu ukuran badan usaha dan jenis KAP yang mengaudit. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti atau menginvestigasi faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Dimana ada dua faktor yang diduga mempengaruhi audit delay yaitu : ukuran badan usaha dan jenis KAP. Pengujian hipotesis yang menduga kedua faktor diatas dengan audit delay dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression). Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik melalui uji normalitas, multikolinieritas, heterokedastisitas dan autokorelasi. Data-data yang diperoleh diolah dengan menggunaka