Perencanaan Produksi Dan Pengendalian Bahan Baku Di Perusahaan Puyuh Plastik

Perusahaan Puyuh Plastik adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri plastik yang menghasilkan produk berupa tali rafia. Seiring dengan semakin banyaknya persaingan. Perusahaan Puyuh Plastik berniat untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen melalui pemenuhan produk tepat pada waktunya. Selama ini dalam perusahaan belum diketahui secara pasti jumlah setiap produk yang harus diproduksi untuk tiap tahun, sehingga sering terjadi kelebihan inventory untuk produk-produk tertentu dan kekurangan inventory untuk produk yang lain sehingga sering terjadi lost sales untuk produk-produk tersebut yang berarti ada kelebihan biaya yang semestinya tidak terjadi. Konsumen dapat dengan mudah lari ke produk pesaing mengingat tali rafia merupakan barang yang mudah digantikan oleh produk lain. Ini merupakan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan sehingga harus dihindari. Berdasarkan prosentase lost sales yang selama ini terjadi, kerugian perusahaan dapat dihitung yaitu sebesar Rp. 104 817 986. Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah-masalah di atas yaitu dengan melakukan peramalan, perencanaan produksi, dan perencanaan pemesanan bahan baku. Setelah dilakukan pengolahan dari data-data permintaan konsumen maka prediksi penjualan untuk 12 periode mendatang dapat diketahui, sehingga perencanaan produksi untuk tiap produk dapat dihitung. Perencanaan produksi yang dilakukan adalah dengan menghitung berapa jumlah mesin optimal yang digunakan untuk memproduksi tiap-tiap warna tali rafia. Dari perencanaan produksi tersebut dapat diperoleh jumlah produksi tiap periode dan ternyata perusahaan dapat memenuhi demand dan punya inventory total. Biaya inventory total yang harus ditanggung perusahaan adalah Rp. 47 227 882.6. Dengan adanya inventory tersebut perusahaan dapat memperkecil resiko kehilangan pelanggan (lost sales) sehingga keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan adalah sebesar Rp. 57 590 100.4. Perencanaan bahan baku yang dilakukan adalah menggunakan metode FOQ dan FOI single item serta FOI multiple item. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan metode FOI multiple item mempunyai total cost terkecil yaitu sebesar Rp. 3 668 623 723