Aplikasi Komputer Dalam Sistem Informasi Akuntansi Produksi Untuk Mendukung Perhitungan Biaya Per Petak Pada Tambak Udang PT.X di Situbondo

Kemajuan teknologi terus meningkat sejalan dengan perkembangan dunia usaha yang kian pesat, yang mana teknologi maju ini diperlukan untuk mendukung aktivitas usaha, baik dalam segi pengolahan data maupun dalam pemberian informasi. Karena itu, peranan sistem informasi pun menjadi kian penting dalam suatu badan usaha. Teknologi komputer diperlukan sebagai sarana penunjang dalam memberikan informasi secara cepat, tepat dan akurat. Hal ini dapat dilihat dengan makin maraknya penggunaan ATM (Automatic Teller Machine) pada dunia perbankan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat mengaplikasikan komputer pada sistem informasi agar mampu mengidentifikasikan fungsi-fungsi dan aktivitas-aktivitas yang bersifat value added dan yang non value added, serta mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen secara cepat dan akurat. Pada dasarnya, setiap badan usaha memiliki karakteristik yang berbeda dengan badan usaha lainnya, sekalipun sejenis. Untuk itulah, maka dalam penerapan selanjutnya, sistem informasi tersebut haruslah disesuaikan dengan kondisi masing-masing badan usaha, agar informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan badan usaha tersebut. Proses produksi pada tambak udang PT "X'' merupakan proses produksi yang bersifat alami, dalam pengertian, hasil produksi yang berupa udang ini amat tergantung pada kondisi alam dan lingkungan tempatnya hidup dan berkembang. Walaupun demikian, dalam keadaan normal, standar produksi dapat ditentukan berdasarkan jumlah benur yang ditebar, tingkat ketahanan hidup dan usia udang, yang dengan demikian dapat dilakukan penilaian atas efisiensi produksi. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa pengendalian internal dalam PT "X" masih lemah, yang nampak dengan adanya perangkapan fungsi secara vertikal antara fungsi penerimaan dengan fungsi penyimpanan. Selain itu, juga ditemukan bahwa proses dan prosedur siklus produksi pada tambak udang PT "X" ini masih kurang memadai. Beberapa formulir dan aktivitas dalam tambak udang tersebut masih belum memberikan manfaat yang optimum. Proses pengolahan data menjadi informasi yang lebih bermanfaat dalam pengambilan putusan serta perencanaan dan pengendalian, masih belum dapat dilakukan oleh PT "X" secara maksimum. Kebutuhan akan informasi pun tidak terbatas pada informasi keuangan saja, melainkan juga informasi yang bersifat non keuangan yang juga berperan penting dalam pengendalian aktivitas badan usaha. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan dunia usaha, PT "X" memerlukan sistem informasi yang dapat menyajikan informasi yang fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pemakai. Untuk mempercepat pemrosesan transaksi serta menghasilkan informasi akurat, diperlukan sistem informasi yang terintegarsi dan terkomputerisasi