Hubungan Antara Sikap Terhadap Konsep Peran Jenis Egalitarian Dan Kebutuhan Berprestasi Dengan Fear Of Success Pada Wanita Karir

Kemajuan dan peningkatan karir wanita dalam dun~a kerja sudah banyak dijumpai, namun kesuksesan dalam kar1r bagi wanita tidak selalu membawa dampak positif bagi kesuksesan sosialnya. Wanita cenderung mengalami konflik, yaitu cenderung menjadi demikian tercengkeram oleh kemungkinan untuk berhasil atau mengalami Fear of Success, (Horner dalam Dowling, 1992). Dalam usaha untuk mencapai keberhasilan di dunia kerja, wanita karir masih dipengaruhi oleh konsep peran jenis yang berlaku, yaitu konsep peran jenis egalitarian, dan kebutuhan berprestasi yang dimilikinya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lebih jauh keterkaitan antara sikap terhadap konsep peran jenis egalitarian dan kebutuhan berprestasi dengan fear of success pada wanita karir. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita yang bekerja di bank dengan karakteristik sudah menikah dan jabatan terakhir adalah account officer. Pengumpulan data menggunakan angket, sedangkan analisis data menggunakan anareg 2 prediktor dan korelasi parsial jenjang I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa "Ada hubungan yang sangat meyakinkan antara sikap terhadap konsep peran jenis egalitarian dan kebutuhan berprestasi dengan fear of success pada wanita karir" (F = 20.826 ; p < o.Ol). Dengan mengendalikan kebutuhan berprestasi diketahui "Tidak ada hubungan yang meyakinkan antara sikap terhadap konsep peran jenis egalitarian dengan fear of success pada wani ta karir" ( rl, y-2 = -o. 005 ; p > o. 05), dan dengan mengendalikan sikap terhadap konsep peran jenis egalitarian diketahui "Ada hubungan negatif yang sangat meyakinkan antara kebutuhan berprestasi dengan fear of success pada wanita karir" (r2,y-1 = -0.646 ; p < 0.01). Dari bobot sumbangan efektif dapat diketahui bahwa kebutuhan berprestasi memiliki sumbangan efektif 52.124%, sedangkan sumbangan sikap terhadap konsep peran jenis egalitarian sebesar 0.168%. Dengan demikian dapat dipahami bahwa masih terdapat faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi fear of success, seperti misalnya dukungan keluarga