Perlakuan akuntansi pajak pertambahan nilai pada badan usaha milik negara sebagai badan - badan tertentu yang berkewajiban memungut, menyetor, dan melaporkan pajak pertambahan nilai atas transaksi pembelian barang kena pajak dari pengusaha kena pajak rekanan (studi kasus pada PT. Insan)

Pajak Pertambahan Nilai dipungut dan disetor ke negara oleh pihak yang melakukan penyerahan Barang atau Jasa Kena Pajak. Tetapi apabila Barang atau Jasa Kena Pajak tersebut diserahkan kepada Badan-badan Tertentu sebagai Pemungut PPN, maka pihak yang berkewajiban untuk memungut dan menyetor PPN ke negara adalah Badan-badan Tertentu tersebut. Perbedaan perlakuan perpajakan ini akan memberikan pengaruh pada perlakuan akuntansi Pajak Pertambahan Nilainya. Perlakuan akuntansi PPN inilah yang akan menjadi permasalahan dalam skripsi ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang akan melakukan penelitian terhadap variabel mandiri untuk mengetahui perlakuan akuntansi PPN pada BUMN sebagai Badan-badan Tertentu yang berkewajiban sebagai Pemungut PPN. Dari hasi penelitian dapat diketahui bahwa perlakuan akuntansi PPN pada perusahaan tempat penelitian dilakukan, telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. Pencatatan akuntansi yang dilakukan tidak menjadi dasar utama penyusunan laporan PPN perusahaan didalam SPT Masanya