Pembuatan vacuum tube pre-amplifier

Produsen perangkat audio saat ini berlomba-lomba untuk menghasilkan suatu perangkat yang dapat mereproduksi sinyal sesuai dengan suara aslinya. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan vacuum tube sebagai komponen aktif. Banyak konsumen perangkat audio menggemari penggunaan vacuum tube karena suara yang dihasilkan menyerupai suara aslinya, lebih warm, lebih detil, dan seperti menghadiri live show. Vacuum tube yang saat ini hanya diproduksi oleh beberapa produsen saja sehingga berharga mahal. Sehingga untuk membuat atau membeli perangkat audio dengan semua komponen aktifnya vacuum tube akan membutuhkan biaya yang besar. Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan vacuum tube pre-amplifier dengan solid state power amplifier. Vacuum tube yang berfungsi sebagai penguat tegangan ini akan memunculkan suara khasnya pada solid state power amplifier. Pre-amplifier ini dirancang dengan penguatan tegangan total 38 dB pada volume maksimum dan pada hasil pengujiannya sebesar 25 dB. Pre-amplifier ini juga dirancang dengan impedansi masukan minimal sebesar 450 k dan impedansi keluaran minimal sebesar 10 k. Bandwith pada -3 dB pada pengujian di laboratorium adalah 1,6 Hz - 50 kHz. Uji dengar yang dilakukan dengan metode blind-test membandingkan dua buah vacuum tube pre-amplifier dengan sebuah solid state pre-amplifier. Hasilnya adalah membenarkan argumen bahwa reproduksi suara vacuum tube lebih baik daripada solid state