Pemanfaatan Abu Hasa Pembakaran Sampah Kulit Cabah Sebagai Saban Campuran Keramik Tradisional

One of main point in the development of housing is the use of building materials with the good quality, in which interaction between quality of raw materials and process technology has become important role. In this time, traditional ceramic product including ceramic clay product such as brick has become main component for building housing. However, control on raw material quality and processing for obtaining high quality product need to be addressed. This problem has spurred to conduct research on the improvement of building materials in the use of ash as a mixture of the clay materials. In this research, samples for traditional ceramics on the use of conventional processing with control of several factors such As grains, density and porosity, homogenous mixture of the ash addition are presented. Additionally, the experiment works on the testing of chemical composition for ash and clay, physical and mechanical properties are performed. A processing strategy is presented for obtaining high quality traditional ceramic with controlled composition from low-cost clay powder and waste ashes produced from burned crust rice. The addition of 10-wt % and 20-wt % ash to clay mineral was used to produce ceramics with (I) low density and (ii) low shrinkage. Specifically, the effects of ashes addition on tolerance to physical and mechanical properties are addressed. Physical (density and porosity) and mechanical properties (strength) was evaluated by Archmides method and three-point bend testing, respectively. Comparison was made with theoretical values from International Industrial Standard (SII). The ceramic product shows comparable in strength to the strength of currently available standardized brick and displays reduced shrinkage. Salah satu bagian yang penting dalam pembangunan perumahan adalah penggunaan bahan bangunan dengan mutu baik, dimana interaksi diantara kualitas bahan baku dan teknologi proses pembuatan memegang peranan penting. Selama ini produk keramik tradisional berupa produk keramik tanah fiat (clay product) seperti batu bata telah menjadi komponen utama dalam pembangunan perumahan. Namun demikian pengendalian mutu bahan baku serta proses produksinya perlu mendapatkan perhatian dalam memperoleh produk keramik yang bennutu tinggi. Pokok persoalan ini mendorong diadakan penelitian tentang peningkatan mutu bahan bangunan dari tanah fiat dengan penggunaan bahan abu sebagai campuran bahan baku tersebut. Dalam penelitian ini, dilakukan pembuatan sampel keramik dengan cara proses konvensional dengan pengendalian pada beberapa faktor antara lain; ukuran butir (grains), density dan porosity, homogenitas campuran, serta penambahan abu hasil pembakaran kulit gabah. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian komposisi kimia tanah Hat dan abu, sifat fisik dan sifat mekanik. Strategi proses yang dikembangkan diarahlcan untuk memperoleh kualiatas tinggi keramik tradisional dengan komposisi yang terkontrol dengan campuran abu sampah hasil pembakaran kulit gabah. Didalam cara ini penambahan 10-wt% dan 20-wt% abu ditambahkan kedalam bahan baku tanah Eat dalam upaya memperoleh produk dengan massa jenis dan penyusutan yang rendah. Secara khusus pengaruh penambahan abu terhadap perubahan kekuatan mekanis produk keramik juga dikaji secara seksama. Mutu bahan baku tanah Hat dikaji dengan cara pengujian komposisi kimia, sedangkan sifat densitas dan porositas dengan metode archimedes. Selanjutnya sifat kekuatan diuji dengan metode three-point bending test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk keramik dengan kepadatan yang tinggi (high-density) dapat dihasilkan melalui proses pembuatan keramik secara konvensional dengan pengendalian yang baik selama proses produksinya. Hasil penelitian ini juga dibandingkan dengan data standard SII, dimana data kekuatan produk yang dihasilkan dapat memenuhi standard yang ad