KEKUATAN EKSEKUTORIAL GROSSE AKTA PENGAKUAN HUTANG (STUDI DI KOTA SEMARANG )

According to the Supreme Court, act executory copy of deed able to execute according to Article 224 H.I.R.,/ 258 Rbg is act of acknowledgement of debt. Target of this research to know agreement form, action given by bank, notary role, strength of factor and eksekutorial pursuing to execute act executory copy of deed. Research method in this research of empirical yuridis with region research of District Court Town Semarang territory of jurisdiction with research subject cover them related to act executory copy of deed, primary and secondary data obtained by library study and field research by means of data collecting and interview Based on the result of analysis and research to act of acknowledgement of debt is rareness, because drawee them in making of act act of acknowledgement of debt realize that the parties very difficult in asking for to execute and in making of act acknowledgement of debt alone the parties in general do not want to make in the form of pure as meant by the Supreme Court, the parties in making act of acknowledgement of debt in general want to be made by additional requirements such as securities, interests, time- term, etc. Suggested to the Supreme Court, Notary And other related parties to be is optimal of act grosse role confession of debt and existence of equation of interprestation and perception. Menurut Mahkamah Agung, grosse akta yang dapat dieksekusi nnenurut Pasal 224 H.I.R.,/ 258 Rbg adalah grosse alcta pengakuan hutang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk perjanjian, tindakan yang diberikan oleh bank, peranan notaris, kekuatan eksekutorial dan faktor yang menghambat eksekusi grosse alcta. Metode penelitian dalam penelitian ini yuridis empiris dengan wilayah penelitian wilayah hukunn Pengadilan Negeri Kota Semarang dengan sabjek penelitian nneliputi mereka yang berhubungan dengan grosse akta, data primer dan data sekunder diperoleh nnelaui studi pustaka dan survai lapangan dengan alat pengumpulan data studi pustaka dan wawancara Berdasarkan basil penelitian dan analisa terhadap grosse akta pengakuan hutang adalah langka, karena mereka yang tersangkut dalann pennbuatan grosse akta pengakuan hutang menyadari bahwa para pihak sangat sulit dalam meminta eksekusinya dan dalam pembuatan alcta pengakuan hutang sendiri para pihak pada umunnnya tidak nnau membuat dalann bentuk yang murni sebagaimana dinnaksudkan oleh Manhkamah Agung, para pihak dalam membuat akta pengakuan hutang pada umumnya menghendaki dibuatkan syarat-syarat tannbahan seperti jaminan, bunga, jangka walctu dan lain-lain. Disarankan kepada Makamah Agung, Notaris dan pihak terkait lainnya untuk mengoptinnalkan peranan grosse alcta pengakuan hutang dan adanya suatu persamaan persepsi dan interprestasi