ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK KINERJA BANK PADA PERBANKAN INDONESIA

CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earnings and Liability) has been adopted by the Central Bank of Indonesia as one of the main indicator to evaluate the bank performance in Indonesia (Director Decree No. 26/23/KEP/DIR Dated May 29 1993 and SE BI No. 26/5/BPPP Dated May 29 1999). The main objective of the study are (1) to identify the principal component of bank's performance; and (2) to determine the importance component's by it order. The secondary data of series financial reports (1997-2000) has been compiled by using quoted-stratified sampling. Further, the sample was grouped into three sets (pooled, n = 74; recapitalized bank, n = 50; and n = 24 non-recapitalized bank). Principle component analysis under Factor Analysis has been employed to extract the important indicators of bank's performance. Using eigenvalue . 1 and loading factors 0.50 then Bartlett's Test and KMO (Keyser Meyer Oklin) had have been involved to prove the hypotheses. The results found that there are 23 variables accounted as overall principle component to compose the performance of the bank observed. There found 12, 9 and 11 principle components for pooled sample, recapitalized bank and non recapitalized bank samples respectively. This research suggests that other alternative approach — such as non-financial measurements (capital composition, types of market conducts, technological development, and cost and returns) as well as stakeholder's perception analysis — perhaps could be applied in assesing the bank performance. Penilaian terhadap kinerja bank oleh Bank Indonesia sebagai otoritas perbankan adalah dengan menggunakan indikator CAMEL — Capital, Assets, Management, Earnings and Liability (SK No. 261231KEP/DIR Tanggal 29 Mei 1993 dan SE BI No. 26/5/BPPP Tanggal 29 Mei 1999). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi principal component yang membentuk kinerja perbankan dan mengidentifikasi urutan penting principal component pembentuk kinerja bank.berdasarkan rasio keuangan dari laporan keuangan bank. Data yang dipergunakan merupakan data sekunder berasal dari laporan keuangan bank yang dipublikasikan (1997-2000). Pengambilan sampel berdasarkan keikutsertaan bank dalam program rekapitalisasi atau tidak, terdiri dari 74 sampel secara keseluruhan; 24 sampel bank yang ik-ut program rekapitalisasi clan 50 sampel bank yang tidak ikut program rekapitalisasi. Alat analisis yang dipergunakan adalah analisis faktor. Penentuan faktor penting dalam anal isis faktor dilihat dari nilai eigenvalue 1, dan nilai penting dari variabel ditentukan dengan angka loading factor 0.50. Kelayakan uji faktor dalam mempergunakan analisis faktor diukur dengan Bartlett's test — Measure of Sampling Adequacy (MSA) den,gan kriteria angka KM0 (Keiser-Meyer-Oklin) 0.50 dan Index Spherecity V-Approximate > dari X2-tabel. Kemudian dilakukan pengelompokan variabel ke dalam masing-masing faktor dengan dasar component matrix dan rotated component matrix. Dari penelitian ini digunakan 23 variabel rasio keuangan yang termasuk dalam model CAMEL. Uji menemukan ada 12 variabel permanen untuk sampel pool; 9 variabel permanen untuk sampel non rekapitalisasi dan 11 variabel permanen untuk sampel rekapitalisasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa rasio keuangan model CAMEL merupakan faktor pembentuk kinerja perbanlcan. Penelitian ini menyatakan bahwa penilaian kinerja perbankan dapat dipakai indikator di luar rasio keuangan model CAMEL, antara lain faktor komposisi modal, jenis atau bentuk pasar, perkembangan teknologi dan biaya dan pendapatan. Selain dari itu, analisis persepsi stakeholders mengenai kinerja perbankan seperti : customer (nasabah), investor (swasta), manajer bank dan pemerintah untuk afirmasi terhadap kinerj a bank