CONSERVATION DEVELOPMENT OF TIMOR DEER (Cervus timorensis) AS COMMERCIAL PURPOSE(WITH OPTIMISTIC RATE ESTIMATION)

secara komersial. Penelitian dilakukan di Jawa Timur dengan metode survey. Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Biasanya rusa dikembangkan di lokasi konservasi, tetapi dikarenakan luas area konservasi yang semakin berkurang menyebabkan jumlah rusa juga berkurang. Model pengembangan rusa seharusnya tidak hanya sebagai konservasi tetapi dengan tujuan komersial. Budidaya rusa yang optimum dipertimbangkan dan dimonitor dengan tujuan memaksimumkan rusa timor dengan menggunakan Multiple Objective Goal Programming (MGOP) untuk menemukan estimasi rata-rata yang paling optimal. Hasil menunjukkan bahwa untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, budidaya rusa sebagai hewan konservasi dan komersial perlu dilaksanakan dalam waktu yang sama. Hasil keuntungan yang didapatkan dari penjualan ranggah sebesar 164,46%, penjualan tanduk 350,56%, penjualan rusa hidup 394,28%, penjualan tiket rekreasi 259,08%, penjualan daging rusa 135,98 % dan penjualan kulit 141,24%. Biaya operasional yang dikeluarkan yaitu biaya pakan 168,46%, biaya pemeliharaan sebesar 213,23%, dan biaya tenaga kerja sebesar 232,04%. Biaya yang dibutuhkan untuk MGOP model biaya pakan 185,54%, biaya pemeliharaan sebesar 253,13%, dan biaya tenaga kerja sebesar 246,95%. Keuntungan yang didapatkan dengan pertimbangan komersial sebesar 335,21 sedangkan model MOGP dengan biaya yang lebih murah akan mendapatkan keuntungan sampai denga