HIBRIDITAS NEW MEDIA KOMUNIKASI DAN HOMOGENISASI BUDAYA

<p>ABSTRAK</p><p><br />Artikel ini mengulas tentang hibriditas komunikasi media baru dan homegenisasi budaya sebagai <br />dampak dari globalisasi. Penulis memandang bahwa peleburan dimensi ruang dan waktu pada<br />sebagian entitas pada era globalisasi mendorong lahirnya standar yang diakui secara paradigmatik<br />dalam pergaulan internasional. Konsekuensi dari konsensus tersebut adalah komodifikasi mempunyai <br />kemampuan dilakukan pada semua pasar, baik pasar barang maupun jasa. Penikmat media merupakan <br />salah satu entitas yang menjadi target untuk penempatan produk-produk tersebut. Proksimitas<br />baik budaya, ideologi dan afiliasi menjadi tema yang diusung dan ditawarkan oleh pasar global.<br />Untuk menjadi bagian dari kampung global (global village) maka segenap penonton diminta untuk<br />berpartisipasi menjadi konsumen media dengan mengikuti setting agenda media. Hibriditas atau<br />pelenturan akan sekat-sekat dalam dimensi ruang, budaya dengan asumsi semacam ambivalensi dan<br />mimikri tidak dapat dihindari lagi. Lahirnya budaya baru yang relative homogen pun menjadi salah<br />satu konsekuensi.<br />Kata kunci: globalisasi, hibriditas, homogenisasi.